Bekas Tukang Sapu Ini Jadi Presiden Negara!

Saya ingin menyapu negeri saya jadi lebih bersih dari stasyen kereta yang pernah saya sapu

VIVAnews - Pemimpin oposisi Michael Sata hari ini dinyatakan menang dalam pemilihan presiden Zambia. Ini merupakan pencapaian bersejarah bagi Sata, yang pernah menjadi tukang sapu di suatu stesyen kereta di London.

Menurut berita Reuters, 23 September 2011, Mahkamah Agung mensahkan Sata sebagai pemenang pemilu pada Jumaat pagi waktu setempat. Dia berhasil mengalahkan presiden Zambia ketika ini, Rupiah Banda.

Keunggulan Sata atas Banda relatif tipis. Dari 95.3 persen kertas suara yang telah dihitung, Sata meraih dukungan 1,150,045 suara, sedangkan Banda 961,796.

Sata dikenal penyokongnya dengan julukan Raja Kobra, mengingat dia sangat kritis. Ahli politik berusia 74 tahun itu terang-terangan menolak dominasi perusahaan-perusahaan lombong asing, terutama dari China, di negaranya.

Dalam suatu kampanye, Sata menyatakan dia bakal membersihkan Zambia dari sampah-sampah korupsi. Dia ingin membersihkan semua kotoran itu segiat ketika dia masih menjadi tukang sapu di Stesyen Victoria, London.

"Saya tidak pernah mengeluh apa yang saya kerjakan. Saya ingin menyapu negeri saya, bahkan ingin membuatnya lebih bersih dari yang saya lakukan ketika menyapu stesyen kereta anda," kata Sata suatu ketika kepada wartawan England, yang dikutip harian The Telegraph.

Di masa muda, Sata pernah menimba ilmu politik di London. Namun, untuk memenuhi keperluan hidup, dia bekerja sebagai petugas kebersihan untuk perusahaan British Rail. Tidak disebutkan secara jelas berapa lama Sata merantau di England dan di universiti mana dia belajar.

Selain bertekad menegakkan undang-undang yang bersih, Sata pun berjanji tidak akan minum air kemasan hingga "semua rakyat Zambia punya hak yang sama atas akses air bersih." Janji itu dimuat dalam laman Partai Fron Patriotik yang dipimpin Sata.

Kalangan pengamat politik di Zambia menilai Sata "berbicara apa yang ingin rakyat dengar." Dia pun suka bicara ceplas-ceplos dan sering melontarkan lelucon.

Sementara itu, para pendukung Sata bersuka cita merayakan kemenangan pemimpin mereka di Ibukota Lusaka. Mereka bernyanyi dan bersorak gembira begitu Sata dinyatakan sebagai pemenang pemilu.

AS: Di Malaysia pun ada bekas chef dan bekas penolak troli di Airport ingin menjadi Presiden Parti. Apa nak heran?
Tak percaya? Klik SINI

No comments:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...